APA YANG DI DALAM MIKROFON MEMBUAT PERBEDAAN?
- Berbagai mikrofon (dinamis, kondensor, dan pita) menampilkan teknologi berbeda untuk mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik.
- Mikrofon dinamis menggunakan induksi elektromagnetik untuk mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik. Di dalam kapsul terdapat diafragma Mylar dengan kumparan konduktif terpasang padanya. Ketika gelombang suara menggetarkan diafragma, ia menggerakkan kumparan dalam medan magnet, menciptakan tegangan AC. Oleh karena itu, dinamika terkadang disebut mikrofon dinamis kumparan bergerak.
- Mereka tahan lama dan serbaguna.
- Mikrofon dinamis cenderung tidak mengalami kelebihan beban dan distorsi dibandingkan mikrofon kondensor saat menangkap sumber SPL tinggi seperti drum, ampli gitar, klakson, dan vokal. Kapsulnya cenderung kurang halus dibandingkan mikrofon kondensor, sehingga cocok digunakan sebagai mikrofon vokal genggam untuk pertunjukan live.
- Mikrofon ini juga memiliki sensitivitas yang lebih rendah dibandingkan mikrofon kondensor, sehingga memerlukan tingkat tekanan suara (SPL) yang lebih tinggi, yaitu sumber yang lebih keras untuk beroperasi.
- Mikrofon kondensor menggunakan teknologi elektrostatis. Dalam desain yang paling umum, diafragma logam yang dapat digerakkan dipasang pada pelat logam tetap, dan keduanya bermuatan serta memiliki elektroda yang terpasang. Ketika gelombang suara mengenai diafragma, ia mengubah jarak antara gelombang suara dan pelat, menciptakan apa yang disebut kapasitansi dan menghasilkan perubahan tegangan kecil yang meniru gelombang aslinya. (Fakta menarik: Mikrofon kondensor terkadang disebut “mikrofon kapasitor”, khususnya di Inggris.)
- Mikrofon kondensor biasanya memerlukan sumber daya eksternal untuk mengisi dayanya. Mereka biasanya menarik muatannya, yang disebut “kekuatan hantu”, dari mixer atau antarmuka audio.
- Dari ketiga jenis desain mikrofon, mikrofon kondensor umumnya menawarkan reproduksi audio frekuensi tinggi terbaik, sehingga menjadikannya pilihan paling umum untuk menangkap nuansa suara. Responsnya yang canggih juga memungkinkan mereka mereproduksi transien yang lebih baik, puncaknya pada awal gelombang suara. Perkusi tangan, seperti shaker dan rebana, serta gitar akustik, juga mendapat manfaat dari reproduksi transien yang akurat.
- Mikrofon kondensor hadir dalam dua kategori dasar: diafragma besar dan diafragma kecil. Mikrofon berdiafragma besar biasanya didefinisikan memiliki diafragma berukuran 1 inci atau lebih besar. Biasanya, kondensor diafragma besar memiliki respons frekuensi yang lebih menyeluruh dan berfungsi paling baik untuk merekam suara. Kondensor diafragma kecil mempunyai respon high-end terbaik dan lebih disukai untuk instrumen perekam.
- Banyak kondensor diafragma besar menawarkan beberapa pola kutub sehingga Anda dapat beralih antara cardioid, omni, dan dua arah. Beberapa bahkan memungkinkan Anda menyesuaikan pola kutub untuk menyempurnakan fokus arahnya.
- Mikrofon pita secara teknis merupakan bentuk mikrofon dinamis tetapi umumnya diperlakukan sebagai desain terpisah karena cara kerja dan suaranya sangat berbeda dari mikrofon tradisional. Desain pita mencakup diafragma persegi panjang yang terbuat dari aluminium tipis dengan magnet di kedua ujungnya. Ketika gelombang suara menghantamnya, ia bergetar untuk menghasilkan muatan listrik. Kebanyakan mikrofon pita memiliki pola kutub dua arah.
- Mikrofon pita yang bagus menawarkan reproduksi suara paling alami. Rentang frekuensinya paling mirip dengan pendengaran manusia, sehingga audio yang dihasilkan tidak seterang kondensor atau dinamika, namun vokal dan instrumen terdengar sangat jernih dan alami. Mikrofon pita terutama digunakan di studio rekaman, di mana Anda bisa mendapatkan posisi yang sempurna dan melindunginya, karena mikrofon cenderung lebih halus dibandingkan jenis lainnya.
